Berawal
dari cari tugas pengertian public speaking saya tiba-tiba terdambar ke satu
blog yang isinya itu diceritakan dengan bahasa yang ringan sampai-sampai saya
tidak jadi cari tugas dan membaca tulisan-tulisan yang ada di bog itu. ndak tau
sudah berapa artikel yang saya baca dan ada satu tulisan yang bikin saya
senyum-senyum sendiri bacanya. Bukan karena ceritanya lucu, tapi karena di
tulisan itu penulisnya cerita tentang lagu kesukaanya yaitu Jogjakarta yang
dinyanyikan Kla Project. Katanya dia suka lagu itu karena setiap dengar lagu
itu jadi ingat si ayangknya yang tinggal di jogja.. jreng.. jreng..
ini lirik lagunya..
Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja
Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu
(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Oh…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Oh… Tak terobati
Musisi jalanan mulai beraksi, oh…
Merintih sendiri, di tengah deru, hey…
Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
(untuk s’lalu pulang lagi)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati, oh…
(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali)
Tak kembali…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
Namun kotamu hadirkan senyummu yang, yang abadi
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
Izinkanlah untuk s’lalu, selalu pulang lagi
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Walau kini engkau telah tiada (tak kembali) tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu (abadi)
Senyummu abadi, abadi…
Trus
apa hubungannya dengan saya???
Ada
dong.. karena baca tulisan itu, saya jadi ingat waktu jalan-jalan ke jogja yang
sungguh sangat sesuatu dan penuh perjuangan namun semua terbayar dengan bersenang-senang
selama 3 hari di sana. Tidak seperti Jakarta yang tidak bersahabat, di Jogja
saya bersama pasukan (jay, tiwi, rya n rahma) menghabiskan sisa liburan dan
juga sisa kepeng di atm (songong) yang sudah duluan terkuras untuk study tour
di Jakarta. Di temani my best friend “Ratna” beserta 3 temanya dan juga Zulfan,
kami berkeliling kota jogja. Beginini ceritanya…
Berawal
dari rencana study tour, saya dan pasukan akhirnya bikin rencana jalan-jalan ke
Jogja. Ndak tau kenapa Jogja jadi pilihan kami, mungkin karena Jogja yang dekat
dari Jakarta (padahal tidak juga) dan berhubung saya pengen sekali ketemu my
best friend yang sudah 4 tahun tidak pernah ketemu.
Singkat
cerita, setelah seminggu bersusah-susah di Jakarta (betul kata pepatah “bersusah-susah
dahulu, bersenang-senang belakangan) malam harinnya kami (tepatnya si dardon)
cari tiket kereta ke jogja dan ternyata tadaaaaa…. Tiketnya habis boooo…. Gila g’
tu??? Mana besok harus keluar dari rumah itu lg. di saat seperti inilah di
butuhkan relasi, dan untungnya yayu banyak relasinya ya (songong lagi). sekitar
jam 10 atau jam 11 (lupa tepatnya) saya nelpon om ku (om Dahlan) yang di depok
buat mintol carikan tiket bis ke jogja untuk besok. Yahh.. akhirnya setelah
mencari-cari dengan susah payah akhirnya om Dahlan bisa dapat tiket untuk kami
ke jogja (huufffttt.. legaaaa) *makasih om J*
Keesokan
harinya kami di jemput untuk ke Depok ngunjungin rumah om dahlah dan juga
sekalian berangkat ke jogja (karena bisnya di depok) *lirik jay, tiwi, icha,
rahma n rya yang ndak pake acara mandi* hahahaha…
Setelah
sampai di Depok kita di suguhi makanan oleh sang tuan rumah. Dasar “balala”
setelah di tawari makan kami makan dengan lahap lalu yang belum mandi ya mandi
dan kami siap melanjutkan perjalanan ke Jogja.
Di
temani si “HANDOYO” yang AC-nya antara ada dan tiada kami meluncur ke Jogja
*Jogja We’re coming*. Setelah bertepat-tepar selama berjam-jam di atas HANDOYO
kamipun akhirnya sampai di Jogja. Tapi tidak sampai di situ, si HANDOYO yang
rencananya turunin kami di terminal giliwangan malah turunin kami di terminal
Jombor *jrengg… jrengg* “puyeng g’ tuch????”. Mana tadi si Ratna SMS katanya
ndak bisa jemput lagi (mampus kan), tapi untungnya ada temannya si Icha yang
jemput (bukan saya n pasukan, Cuma Icha). Tp setidaknya ada orang yg tau Jogja
gitu yg bisa jd tempat bertanya. Setelah melalui perdebatan panjang di antara
kami dan tawar menawar dengan mobil akhirnya kami sampai di penginapan. Setelah
cekin kami merebahkan badan *hahh.. akhirnya sampai juga di Jogja*.
Tidak
lama berselang si Zulfan datang dan kami (tanpa pasukan) sekedar bernostalgila
masa-masa SMP. Karena si Ratna belum datang-datang, padahal kami sdh cerita
lama akhirnya Zulfan pamit pulang. Tidak lama setelah Zulfan pulang Ratna Datang *taaaarrrraaaaa*
akhirnya setelah 4 tahun kita bisa ketemu lagi. kami tak sempat bercerita
banyak karena perjalanan liburan kami akan segera di mulai. Saya dan Ratna
harus pergi ambil mobil (bukan di antara kami ber-2 yg bawa ya) di kost
temannya Ratna.
Setelah
ada mobil, perjalanan pertama kita adalah ke PARIS ( Pantai Parangtritis). Di sana kita habiskan hanya untuk
berfoto-foto (dasar gifo). Setelah beberapa jam di “PARIS” dan haripun sudah mulai gelap kami lanjutkan perjalanan
ke alun-alun selatan. Di sana kami mencoba jalan melewati pohon kembar (seru
bo..) dan tidak ketinggalan ngeksis *tetep*. Setelah puas main dan gifo kami
(saya, Ratna n Zulfan) lanjut bernostalgila (kangen). Sampai lumayan malam kami
akhirnya pulang kembali ke penginapan.
Keesokan
harinya masih ditemani ratna beserta temnannya dan juga Zulfan, perjalanan kami
lanjutkan kembali. Hari ini jadwalnya kami ke Borobudur. Sampai di sana tak ada
lain dan tak bukan kami ngeksis lagi (kayaknya habis itu gaya). Kami d borobudur
sampai siang kemudian kami lanjut ke Malioboro. Di Malioboro Kami
keliling-keliling sambil tak lupa berbelanja dan juga tetap gifo ya (walau pake
kamera orang) hanya di temani Zulfan karena Ratna ada urusan. Tidak rasa hari
sudah gelap tapi kami belum rela pulang. Walau sisa saya, jay n tiwi di temani
Zulfan (rahma n rya pulang mi) kami jalan ke kilometer nol. Di sana kami
sekedar duduk dan lagi-lagi ngeksis. Namun ada yang menarik di sini. Saat kami
lagi duduk-duduk, datang tukang tato keliling menawarkan jasa tato yang membuat
jay n tiwi tertarik dan akhirnya menato tangan mereka (ababil mentong). Setelah
puas bertato-tato ria dan kamipun pulang setelah mengisi perut.
Masih
ada satu hari kami di Jogja dan hari itu kami habiskan lagi-lagi ke malioboro
tapi kali ini ditemani Ratna. Keesokan harinya adalah hari terberat (lebay)
karena kami harus meninggalkan Jogja *bye jogja.. Bye Ratna*. Kamipun ke
terminal ditemani Ratna n Zulfan lagi (baik memang kalian berdua). Selama sekitar
2 jam menunggu, si KRAMADJATI akhirnya datang juga. Kami berpamitan ke 2 sejoli
yang setia jd tour gaide buat kami selama di Jogja. Saya berpelukan dengan
Ratna, rasanya tiga hari untuk menebus 4 tahun belum cukup. tapi apa boleh di
kata, kita harus berpisah demi masa depan yang cerah *amin* tapi pasti suatu
saat kita bakal ketemu lagi kok, tenang sj.
Akhirnya
perjalanan kami di Jogja selesai dan kami pulang membawa kenangan-kenangan
indah yang tak terlupakan. Dan satu, suatu saat (entah kapan) saya bakal
kembali ke sana lagi, amin.
Makasih ya Ratna…
makasih ya Zulfan… makasih ya temanya Ratna (lupa nama)… tanpa kalian mungkin
kami tidak akan bisa bersenang-senang di Jogja.